Halo dunia. Pagi ini sedang mendung.
Artinya ga panas ataupun dingin. Suasana yang paling menyenangkan bagiku. Tapi
yang lebih menyenangkan lagi hari ini Sei akan bertanding basket hari ini.
Kyaaaaaaa dan aku ingin sekali menontonnya. Semoga dia menang hari ini amin
.
"Hinooooo,
kapan mau berangkat ? Daritadi gw tungguin loh nanti keburu banyak
orangnya" kata Kohaku kepadaku.
"Yaaaa
tunggu sebentar, ada yang ketinggalan nih" pintaku.
"Ayooo
cepat, nanti kalau penuh kita ga kebagian tempat loooh" kata Kohaku
lagi.
"Iya
tunggu nih udah selesai kok. Ayo kita pergi sekarang Kohaku" kataku
"Oke ayo
Hino" kata Kohaku semangat.
Apakah kalian
tau siapa itu Sei? Sei itu bintang basket di sekolahanku. Dia itu ganteng, imut
rambutnya kecoklatan dan lagi matanya biru waaaaaaaw ini yang membuatku
tergila-gila padanya -plak- . Memang di sekolahku banyak sekali yang
menyukainya dan lagi sampai ada Fans Club Sei loooh . Tapi aku tidak masuk kedalam
fans club tersebut. Alasannya sudah banyak sekali cewek-cewek yang ikut fans
club tersebut. Dan satu lagi. Sei itu sangat dingin terhadap fans club atau
cewek yang mengerubunginya. Mungkin dia merasa risih karena selalu dikerubungi
oleh cewek-cewek yang terlalu perhatian padanya. Tapi itulah yang membuatnya
menjadi keren !!
"Ugh !
Gawat Hino. Kita terlalu lama di jalan tadi . Lihat di lapangan sudah penuh
oleh fans clubnya. Padahal gw pengen banget liat dari dekat" kata Kohaku
sedih.
"Tenang
saja Kohaku, sebenernya gw juga pengen sih liat dari dekat tapi mau bagaimana
lagi ini sudah terlalu penuh looh. Bagaimana kalau kita lihat dari jendela di
kelas kita?jendelanya kan langsung menghadap ke lapangan kan?bagaimana?"
Kataku sambil menghibur Kohaku.
"Oh iya
gw hampir lupa tempat itu. Ayo kita ke kelas Hino cepat !!" Kata Kohaku
semangat. Lalu kamipun pergi ke dalam kelas. Koridor di sekitar kelas begitu
sepi sekali. Sepertinya teman-teman sekelas sedang melihat pertandingan di
lapangan. Bahkan anak lelakinya pun ikut melihat. Maklum saja ini pertandingan
final.
"Waaaaaah sepi banget disini"
kataku ke Kohaku.
"Iya bener nih. Dan lihat kita
bisa ngeliat dengan jelas Sei bermain.
"Senangnyaaaa" kata Kohaku.
"Iya benar. Eh gw duduk di jendelanya ya" pintaku.
"Boleh
kok haha hey lihat pertandingannya udah mulai tuh"kata Kohaku
semangat.
" Wah iya
yah. Gw ingin merekamnya di camera videoku ah"kataku sambil mengeluarkan
camera video yang baru dibelikan Ayah. Aku mengamati cara Sei mengambil bola
dan memasukkannya ke ring dengan lincah. Aaaah seandainya aku menjadi pacarnya.
Aaaah lupakan itu Hino lupakan khayalan yang gabakal kesampaian itu.
"Hinoooo awaaas ada bola yang
kelempar ke lu aaaah" kata Kohaku histeris.
"A-apa? Ada apa
Kohaku?"Kataku santai. Tiba-tiba aku merasakan ada yang mengenai kepalaku.
Pelan tapi pasti kesadaranku mulai menghilang dan semakin hilang.
~(^_^~)~(^_^)~(~^_^)~
“hey halo apa lu baik-baik saja ?” kata
cowok itu. pelan-pelan aku terbangun dan
membuka mataku. Betapa kagetnya cowok itu tepat di depanku dan yang lebih
mengejutkan lagi cowok itu Sei. Aaaaaaaah mungkin aku sedang bermimpi.
“heeeeey Hino, mau sampai kapan lu pingsan
hah? Bangun dong gw khawatir nih” kata Hohaku cemas dan memelukku lembut.
“ ugh ! sebenernya ini kenapa sih? Kenapa gw
ada di ruang UKS gini?” tanyaku heran.
“jadi ceritanya kamu itu lagi melihat
pertandingan Sei dan ga sengaja Sei itu melempar bola basket nya ke lu jadinya
lu pingsan deh” jelas Kohaku.
“maaf ya” kata Sei.
“ah iya gapapa kok” kataku malu. Aaaaaah aku
tidak percaya! Ternyata Sei yang tidak sengaja melempar bola basketnya
kepadaku. Biarpun sakit aku relaaaaaa kyaaaaa kata Hino dalam hati.
“ah maaf sudah jam segini gw harus pergi
ada latihan basket lagi, sampai jumpa dan maaf” kata Sei sambil pergi meninggalkan ruang UKS.
“iya daah Sei” kataku sedih.
“wow gw ga nyangka Sei yang dingin sama
cewek ternyata kalo lagi begini baek juga ya Hin” kata Kohaku.
“iya gw juga ga nyangka eh ngomong-ngomong
ini punya siapa jaketnya ?” tanyaku
“punya Sei kenapa?” kata Hohaku cuek.
“b-benarkah?” Tanyaku lagi dengan muka
tidak percaya.
“ya beneran dong Hinoooo-chaaaaan soalnya dia melihat lu tadi pas pingsan pucet banget mukanya mungkin dia mengira lu kedinginan kali makanya dia ngasih jaket itu eh gw ke kamar mandi dulu ya lu tunggu disini aja” kata Kohaku gemas sambil keluar. Aku hanya bisa cengo. Pasti tadi mukaku jelek banget deh. Ini jaket Sei yaaa? Hmm parfumnya wanginya enak sekali. Besok akan ku cuci dan kukembalikan jaket ini kepada Sei sekalian akan kubuatkan kue untuknya hehe kata Hino dalam hati.
“ya beneran dong Hinoooo-chaaaaan soalnya dia melihat lu tadi pas pingsan pucet banget mukanya mungkin dia mengira lu kedinginan kali makanya dia ngasih jaket itu eh gw ke kamar mandi dulu ya lu tunggu disini aja” kata Kohaku gemas sambil keluar. Aku hanya bisa cengo. Pasti tadi mukaku jelek banget deh. Ini jaket Sei yaaa? Hmm parfumnya wanginya enak sekali. Besok akan ku cuci dan kukembalikan jaket ini kepada Sei sekalian akan kubuatkan kue untuknya hehe kata Hino dalam hati.
“Hino
pulang yuuuk udah sore nih” kata Kohaku
“ayuuuuk
lewat minimarket dulu yah aku mau beli sesuatu” kataku lagi
“okeee”
kata Kohaku.
Sore ini sangat ceraaah sekali. Sunsetnya pun
keliatan dengan jelas. Hari ini sangat menyenangkan pikir Hino.
Bersambung(lagi)….